Sabtu, 01 September 2012

Kisah yg ditulis oleh Sahabatku!

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9.30 seorang pria berusia 70an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar2 melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru.

Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter aku memutuskan untuk melakukannya sendiri. Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru!?
Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.
Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu Kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat.
Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.
Aku sangat terkejut dan berkata,
".. dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal bapak lagi?”

Dia tersenyum seketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, ” Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan ?”

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan ku masih tetap merinding ;

@ Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.

@ Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

@ Orang yang paling berbahagia bukanlah yg memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka yg mampu berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar